Abdulkadir
Widjojoatmodjo si tangan kanan Belanda
Kawan
ataukah lawan???
Perundingan Renville merupakan salah
satu jalur diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dengan pemerintah Belanda.
Utusan delegasi dari pihak Belanda sendiri ialah Abdul Kadir Widjojoatmodjo.
Dari namanya saja, sudah bisa ditebak bahwa beliau merupakan orang Indonesia.
Yap, ternyata memang benar. Beliau lahir di Indonesia,tepatnya di Salatiga
Banyak orang yang bilang bahwa
beliau merupakan penghianat bangsa Indonesia, karena beliau menjadi utusan
delegasi pihak Belanda. Padahal seharusnya sebagai warga Indonesia, beliaulah
yang seharusnya memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia
Pertanyaan yang terbayang dibenak
kita, siapa sih beliau? Kenapa beliau bisa menjadi orang yang sangat di percaya
oleh Belanda untuk menjadi delegasi Belanda dalam perlandaundingan Renville?
Padahal kita tahu bahwa perjanjian tersebut bukanlah perjanjian yang main-main,
dan tidak bisa sembarang orang yang menjadi delegasi tersebut.
Ya, berawal dari beliau menghabiskan
masa-masa belajarnya di Belanda. Beliau juga mengikuti pelatihan Indologis di
Universitas Leiden di bawah Christiaan Snouck Hurgronje yang merekomendasikan
dia kepada Dewan Homegrown. Di sana beliau bekerja sebagai administrator. Pada
tahun 1919 beliau menjadi sekretaris kedutaan besar Belanda di Jeddah di
Kerajaan Arab Saudi sejak 1916. Pada tahun 1932 beliau pun menjadi wakil konsul
di Mekkah dan karenanya wakil Belanda tertinggi.
Dari bulan Maret 1944 beliau adalah
seorang konsultan dalam pelayanan umum Letnan Gubernur Jenderal Hubertus van
Mook. Pemerintah Belanda dari luar Hindia Belanda mencoba untuk memulihkan
keadaan dengan Belanda Nederlansch Indies
Civil Administration (NICA) dari Sekutu
Militer Administrasi Sipil Urusan Cabang (AMACAB) dan setelah kepergian pasukan
Inggris Departemen Administrasi Temporary).Beliau juga memainkan peran dalam pemulihan otoritas
di India timur.
Beliau juga memainkan peran aktif
dalam persiapan untuk perubahan konstitusi yang dibentuk pada tahun 1946 di
Indonesia Serikat sebagai Sekretaris Negara untuk urusan umum. Akhir 1947,
Beliau bertindak sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Beliau adalah utusan
delegasi Belanda yang dipimpin oleh PBB menegosiasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia,
beliau terus tinggal di sana. Beliau diperlakukan seperti paria dan beremigrasi
ke Belanda tahun 1951. Beliau juga adalah Knight di Orde Singa Belanda dan Orde
Gajah Putih.
Dari fakta-fakta yang telah
disebutkan diatas, bisa kita lihat dan simpulkan bahwa beliau sangat cakap
dalam berorganisasi dan dipercaya oleh berbagai pihak. Inilah salah satu alasan
mengapa Belanda memilih beliau menjadi delegasi dalam perundingan Renville.
Selain alasan diatas, Belanda juga
ingin menunjukan kepada Dunia Internasional
bahwa Indonesia sudah dalam kendali Belanda, dominasi belanda sudah sampai ke akar-rumput. Jelas ini taktik Belanda,
jika kita berada saat itu, pasti akan membingungkan siapa yang kawan dan siapa
yang lawan. Beruntunglah Indonesia punya Juru runding sekelas Mr Amir
sjariffudin yang tidak kalah cakap jika dibandingkan dengan Abdul Kadir
Widjojoatmodjo.Jadi Indonesia tidak hilang dari negara-negara di dunia. Keinginan Belanda pastilah ingin Indonesia menjadi Nederland
Indie. Walaupun dihadapkan dengan kondisi Belanda yang unggul di Militer, punya pengaruh dengan barat, politik Belanda yang sudah mengakar di
Indonesia, Hak-hak bangsa Indonesia masih tetap bisa diperjuangkan dan dipertahankan oleh Mr Amir Sjariffudin.
sumber : wikipedia
Komentar
Posting Komentar